Selasa, 21 Juni 2011

Siapakah yg Bisa Melihat Allah di Akhirat?






Assalamu'alaikm ww.

Ustadz, benarkah kelak kita bisa melihat Allah? Dari mana dalilnya? Apakah semua penghuni surga kelak bisa melihat Allah SWT.

Wassalam,


Jawaban:

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du

Allah SWT adalah tuhan yang Maha Sempurna, Dia tidak sama dengan apapun dan tidak bisa diserupakan dengan apapun. Di dalam Al-Qur'an Al-Kariem, Allah SWT telah menyebutkan tentang sifat diri-Nya.

Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. (QS Al-Ihklas: 4)

...Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. (QS As-Syura: 11)

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An'am: 103)

Maka di dunia ini bila ada orang yang mengaku bisa melihat Allah, atau menggambarkan tentang Allah dengan menyerupakan-Nya dengan sesuatu, jelaslah orang tersebut telah kufur dan menyekutukan Allah SWT. Sebab semua dalil yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah telah memastikan bahwa Allah SWT tidak bisa disamakan dengan makhluq-Nya, termasuk tidak bisa dilihat dengan panca indera kita.

Bahkan Nabi Musa as yang terkenal dengan julukan kalamullah tidak diperkenankan untuk melihat diri-Nya.

Dan tatkala Musa datang untuk pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa, "Ya Tuhanku, nampakkanlah kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau." Tuhan berfirman, "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat-Ku." Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata, "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman."(QS Al-A'raf: 143)

Namun sebaliknya, di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah telah dijelaskan bahwa hal itu akan berlaku sebaliknya di akhirat nanti. Di mana orang-orang mukmin yang masuk surga, akan mendapat kenikmatan yang banyak dan tidak tergambarkan selama kita masih di dunia ini. Dan diantara salah satu kenikmatan itu adalah bisa memandang Allah SWT.

Keterangan dan dalil tentang melihat Allah di hari akhir nanti disebutkan dalam tiga ayat di Al-Qur'an. Ketiga ayat itu adalah:

1. Ayat Pertama

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (ziyadah). Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. (QS Yunus: 26)

Para ulama dan mufassirin sepakat bahwa makna: (ziayadah/tambahan) maksudnya adalah melihat Allah dengan mata kepala.

2. Ayat Kedua

Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni‘matan yang besar (surga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang (Allah).(QS Al-Muthaffifien: 22-23)

Di ayat ini disebutkan bahwa penghuni surga akan mendapatkan kenikmatan besar dan salah satunya adalah memandang. Yakni dapat memandang Allah SWT dengan mata kepala mereka sendiri.

3. Ayat Ketiga

Wajah-wajah (orang-orang mu‘min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.(QS Al-Qiyamah: 22-23).

Ketiga ayat tersebut secara jelas memberitahukan bahwa orang mu‘min di hari akhir nanti akan melihat Allah dengan mata mereka sendiri. Sangat kecil celah untuk adanya penafsiran lain selain dari benarnya masalah tersebut. Kalau pun ada perbedaan, maka hanya bagaimana bentuk atau cara manusia melihat Allah.

Ini adalah bagian dari paham akidah Ahlussunnah wal jamaah yang telah disepakati oleh jumhur ulama kebenarannya. Dan yang dimaksud dengan melihat Allah SWT disini adalah melihat secara fisik, bukan bermakna kiasan seperti melihat dengan mata hati dan lain sebagainya. Hal yang memungkinkan itu adalah semua itu tidak terjadi di dunia ini, melainkan di akhirat nanti. Dan fasilitas kenikmatan itu hanya berlaku bagi mereka yang mukmin dan masuk surga.

Adapun orang kafir atau muslim yang masih harus disiksa di neraka karena dosa dan maksiat yang dilakukannya tidak diampuni, mereka tentu tidak akan mendapat kenikmatan memandang Allah SWT.

Wallahu a'lam bish-shawab,
Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber : http://www.eramuslim.com/ks/us/59/20870,1,v.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar