Jumat, 02 Juli 2010

Sudah Saatnya Muslimin Bersatu dengan Khiththah Kenabian

  • (Author: KH. Abul Hidayat Saerodjie)
  • Kebenaran firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala (surat Al-Anfal 73) dengan sangat jelas dibuktikan dalam panggung sejarah hari ini. Muslimin yang terpecah belah mengalami keterpurukan, bahkan di sana sini berada pada posisi yang sangat memprihatinkan, tertindas, terdzalimi, atau ‘terjajah’.

    Ketidak berdayaan ummat Islam di semua lini kehidupan padahal hidup di negeri-negeri yang dikaruniai kekayaan alam yang berlimpah, ibarat tumpeng yang dikepung oleh orang-orang rakus dan lapar. Muslimin dijadikan bahan rebutan untuk dikuras kekayaannya, padahal jumlah ummat Islam lebih dari satu milyar, punya ahli-ahli nuklir, pakar-pakar ekonomi, para jenderal ahli strategi perang. Tetapi tindakan sewenang-wenang Zionis, Amerika dan sekutunya yang membunuhi ummat Islam di Palestina, Afghanistan dan Iraq hanya dihadapi dengan diam melompong, mengelus dada, sedih, pilu, dan meratap!.

    Keadaan sebaliknya justru diperlihatkan orang-orang kafir yang dengan kompak membangun konspirasi global (persekongkolan iinternasional). Mereka tak henti-hentinya menentang dan menindas kaum muslimin, baik secara terbuka maupun tersembunyi. Lewat strategi operasi intelijen “False Flag” atau ‘bombing carpet’, kaum kufar berhasil menguasai opini dunia dan menyudutkan ‘musuh-musuhnya’ (ZA. Maulani Syndicated Features 8/03). Kejadian-kejadian misterius di sekitar kita, mulai runtuhnya gedung kembar WTC di New York hingga rentetan bom yang meledak di Bali, Philipina, Jakarta, dan tempat-tempat lainnya, disinyalir merupakan bagian dari operasi intelijen tingkat tinggi “False Flag” dengan sasaran tertuduhnya Islam dan muslimin!.

    Secara simultan “stigma labelling terroris” dilancarkan dengan sistematis untuk memperoleh keuntungan ganda dalam memojokkan lawan dan membenarkan tindakan ‘bar-bar’ yang dilakukannya di mata dunia.

    Hanya dengan memberikan alasan melindungi tokoh Al-Qaida, Afghanistan di curahi dengan bom karpet dan Taliban pun digulung habis. Lalu dengan label memiliki senjata pemusnah massal, Iraq di hantam dengan curahan bom yang sama, kini Iran mulai di utak-atik dengan “label” mengembangkan senjata nuklir dan Indonesia pun tidak luput diberi label “sarang teroris”.

    Dengan alasan yang dibuat-buat tanpa kebenaran sedikitpun, bahkan ditentang manusia sejagad, orang-orang kafir secara angkuh melakukan invasi ke negara-negara muslim berdaulat (Afghanistan dan Iraq). Tudingan sebutan teroris, ekstrim, kejam, pelanggar HAM dan sebagainya, justru dipraktekkan dan dipertontonkan secara terang-terangan ke hadapan masyarakat dunia tanpa dapat dicegah.

    Pertanyaannya mengapa bisa terjadi seperti itu?, apakah hal ini akan tetap terus terjadi?, mari kita sejenak tafakur dan merenung. Mungkin ada sesuatu yang tidak beres pada kita sebagai ummat Islam atau ada yang salah dari langkah-langkah kita selama ini.

  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar